Cegah STROKE dengan KURMA
Kurang lengkap rasanya jika pada bulan puasa tidak menyantap kurma saat berbuka puasa. Kalau biasanya buah-buahan mengandung energi dan kalori yang rendah, maka tidak halnya dengan kurma. Dengan kandungan karbohidrat yang tinggi, kurma menjadi sumber energi yang tinggi pula. Bahkan tertinggi diantara semua buah-buahan lainnya. Karena itulah kurma sangat cocok untuk mengembalikan tenaga setelah seharian berpuasa. Bagi orang yang cukup banyak makan kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, karena bahan pangan ini juga kaya akan serat.
Kurma bisa disantap langsung dalam keadaan kering atau segar. Kurma juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai hidangan seperti aneka produk roti, permen, es krim, dan sirup. Di negara-negara Timur Tengah, kurma biasanya dikonsumsi bersama hasil olahan susu. Berikut ini adalah kandungan buah kurma yang bermanfaat untuk kesehatan:
- Mengandung kalium yang tinggi (100 gr kurma kering: 666 mg kalium) sehingga berkhasiat menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke. Kalium merupakan mineral yang penting untuk melancarkan pembuluh darah, membuat denyut jantung menjadi teratur, mengaktifkan kontraksi otot, serta menstabilkan tekanan darah.
- Mengandung salisilat yang tinggi (kurma kering), yaitu zat yang digunakan sebagai bahan baku aspirin (obat pengurang/ penghilang rasa sakit dan demam). Salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, anti inflamasi, dan penghilang rasa nyeri. Aspirin reguler dosis rendah (kurang atau separuh dosis yang biasa diminum per hari) sanggup membantu mencegah sakit kepala, hingga serangan jantung dan stroke.
Menurut Nurfi Afriansyah, Staf Peneliti KIE Gizi Puslitbang Gizi Bogor, salisilat juga bisa mempengaruhi prostaglandin, yaitu kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot polos dan menurunkan tekanan darah.
- Mengandung karbohidrat atau gula yang tinggi. Kandungan karbohidratnya berkisar 60% pada kurma lembek (yang dipanen sewaktu masih lembek dan mentah) hingga sekitar 70% pada kurma kering (yang mengering di pohon terjemur matahari). 100 gr kurma mampu menyuplai 230 kcal (960 kJ) energi.
Menurut dr. Anwar El Multi dari Mesir, kurma mengandung zat gula 70% dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula dalam darah) atau fruktosa (jenis gula dalam sebagian besar buah-buahan), zat ini mudah dicerna dan dibakar oleh tubuh sehingga menghasilkan tenaga yang tinggi tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna dan menjadikannya sebagai gizi yang baik.
Segelas air yang mengandung glukosa, menurut Dr. David Conning, Director of British Nutrition Foundation, akan diserap dalam waktu 20 - 30 menit. Sedangkan gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45 - 60 menit.
- Mengandung berbagai vitamin dan zat gizi penting. Dalam setiap 100 gr kurma kering terkandung 50 IU Vitamin A; 0,4 mg Vitamin C; 0,09 mg Tiamin; 0,10 mg Riboflavin, 2,20 mg Niasin, asam nikotinat dan zat besi. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan saraf agar tetap sehat, serta penting untuk fungsi organ jantung.
- Mengandung banyak mineral penting, seperti magnesium, potasium dan kalsium. Kurma juga mengandung semacam hormon potuchsin yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga bisa mencegah terjadinya pendarahan rahim.
- Kandungan lemak yang rendah, hanya 0,4 gr lemak per 100 gr kurma.
Dengan hanya makan satu porsi ekstra makanan kaya kalium minimal 400 mg/ hari maka resiko fatal terserang stroke bisa diturunkan sampai 40%. Batas minimal 400 mg/ hari tersebut mudah sekali dipenuhi dengan hanya makan kurma kering minimal sekitar 65 gr saja, atau setara dengan lima butir kurma.